Lompat ke konten (Tekan Enter)
Ratu Kemala Dewi

Ratu Kemala Dewi

Berbagi walau satu kata

  • Beranda
  • ABOUT
  • CONTACT
  • KATEGORI
    • ARTIKEL
    • BLOG COMPETITION
    • CATATAN RAMADAN
    • GORESAN PENA
    • MY TRIP
    • REFLEKSI
    • REVIEW
      • BUKU
      • MOVIE/DRAMA
      • PRODUK
    • SERBA-SERBI

13 Pelajaran Bisnis dari Drama Korea Startup

oleh Ratu Kemaladiperbarui pada Desember 19, 2020November 9, 2020

 

Penggemar drama korea pasti tidak asing dengan salah satu kdrama on going yang menyedot begitu banyak perhatian sejak penayangan episode perdananya pada Sabtu, 17 Oktober 2020 lalu.

Drama ini sudah ditunggu para kdrama lovers. Selain karena dibintangi oleh aktris dan aktor ternama yang kemampuan aktingnya sudah tidak diragukan lagi. Sebut saja Bae Suzy, Nam Joo Hyuk, Kim Seon Ho, Kang Han Na, dan sederet aktor veteran yang sudah sangat berpengalaman di industri hiburan. Drama ini juga jadi ajang reuni antara penulis naskah Park Hye Run yang merupakan penulis naskah Dream High, While You Were Slepping, Pinnocchio, dan I Can Hear Your Voice, dengan sutradara Oh Choong Wan yang telah menyutradari drama My Love From The Star, Hotel del Luna, dan While You Were Slepping.

Dalam tulisan kali ini saya tidak akan membahas Second lead syndrom yang telah membuat hati para penggemar ambyar, walaupun saya termasuk yang nge-ship Soe Dal Mi dan Han Ji Pyeong. Tapi saya akan membahas pelajaran bisnis apa saja yang bisa kita dapatkan dari drama ini.

Memangnya apa yang bisa didapatkan dari sebuah drama korea? Aktornya plastik semua begitu. Paling juga cerita cinta menjual mimpi antara perempuan miskin dengan lelaki kaya raya.

Hoho, tidak seklise itu, Barbara.

Seperti kata orang bijak, kamu hanya akan menemuai apa yang kamu cari.

Kalau kamu mencari drama romantis ala-ala Cinderella, memang banyak sekali bergelimangan drama dengan genre tersebut.

Tapi kalau saya mencari drama yang secara cerita unik dan menarik sebagai bahan referensi saya ketika menulis yaitu bagaimana membuat konflik yang memikat, menambah wawasan, dan tentu saja ada nilai moral/ hikmah kehidupan yang terkandung di dalamnya.

Seperti judulnya, Startup bertema tentang perusahaan rintisan. Tentang orang-orang yang berusaha mewujudkan mimpi untuk membangun perusahaan sendiri. Jadi yup, banyak pelajaran yang bisa kita ambil, khususnya bagi kita yang sedang menekuni dunia bisnis.

Pelajaran bisnis apa saja yang bisa kita ambil dari drama Startup ini? Mari kita bedah satu per satu.

 

1. Kebaikan pada sesama adalah investasi terbesar

Saya selalu percaya bahwa kebaikan sekecil apa pun yang kita lakukan, pasti akan kembali pada kita. Berbuat baik pada orang lain, apalagi jika orang tersebut benar-benar sedang kesulitan, tentu akan sangat membantunya. Mungkin kita pikir perbuatan kita sederhana, tapi bagi mereka bisa jadi sangat berarti dan menyelamatkan hidup mereka.

Seperti yang dilakukan Neneknya Soe Dal Mi pada Han Ji Pyeong. Ji Pyeong muda yang seorang yatim piatu, baru saja keluar dari panti asuhan untuk dapat hidup mandiri. Pelajar yang belum cukup umur dan masih sangat polos. Halmonie membantu Ji Pyeong dengan membiarkannya tinggal di tokonya serta memberikan makan. Dia memperlakukan Ji Pyeong dengan sangat baik seperti cucunya sendiri.

Kebaikan Halmonie selalu Ji Pyeong ingat. Belasan tahun kemudian, ketika ia telah menjadi seorang yang sangat sukses, lelaki itu rela melakukan apa pun demi membalas budi pada Halmonie. Salah satunya membantu Soe Dal Mi untuk mewujudkan mimpinya membangun bisnis sendiri.

 

2. Jujur dan amanah adalah modal penting seorang pebisnis

Bagi seorang muslim, Rasulallah merupakan suri tauladan terbaik dalam aspek apa pun di kehidupan ini, termasuk untuk urusan bisnis. Kita tahu Rasulallah Muhammad shallallahu alaihi wasallam sosok yang sangat jujur dan amanah dalam berbisnis. Sifatnya itu telah membuatnya jadi pedagang yang sukses dan dihormati oleh semua kalangan.

Dalam drama Startup, salah satu sifat jujur yang diperlihatkan Han Ji Pyeong adalah ketika pertama kali tinggal di toko Halmonie. Di sana ia melihat kaleng yang berisi uang simpanan Halmonie. Uang hasil kerja keras Halmonie itu cukup banyak dan sempat membuatknya khawatir. Tapi ketika Halmonie mengeceknya, ternyata uang itu aman tak tersentuh. Itulah sebabnya Halmonie memiliki panggilan kesayangan pada Ji Pyeong yaitu ‘Anak baik’. Halmonie bahkan mempercayakan rekening tabungannya pada Ji Pyeong.

 

3. Investasi sedini mungkin

Han Ji Pyeong muda pernah memenangkan perlombaan simulasi investasi. Atas saran seseorang, Ji Pyeong akhirnya mulai berinvestasi menggunakan nama Halmonie karena dia belum cukup umur dan belum bisa membuka rekening bank. Dengan kecerdasan analisanya, Ji Pyeong bisa menghasilakan 10x lipat dari tabungan yang dimiliki Halmonie melalui investasi saham.

Dalam pandangan saya, investasi ini sangat beragam bentuknya. Bukan hanya sekadar membeli property, logam mulia, saham, dan sebagainya. Investasi bisa berupa hal-hal yang lebih sederhana seperti membeli buku untuk menambah pengetahuan, mengikuti seminar, pelatihan, kelas online, dll. Berorganisai, berkomunitas, meluaskan jejaring, juga merupakan investasi.

 

4. Berani berkorban dan mengambil resiko untuk memulai mewujudkan mimpi

Tidak jarang sebuah pilihan menuntut adanya pengorbanan. Tapi kita tahu bahwa hidup ini memang sebuah pilihan. Ayah Dal Mi memutuskan bercerai dan resign dari tempat kerjanya, lalu memulai bisnis impiannya.

Belasan tahun kemudian, Dal Mi pun melakukan hal yang sama. Ia resign dari tempatnya bekerja karena sekeras apa pun ia bekerja, perusahaan tidak bisa menepati janji untuk mengangaktnya menjadi karyawan permanen. Dal Mi menyadari, cita-citanya lebih tinggi. Tapi perusahaannya tak bisa menjadi lift yang mengantarkannya ke lantai paling atas. Ia pun resign dan mulai fokus mewujudkan mimpinya untuk menjadi seperti Steve Jobs.

Keadaan memang tak selalu ideal. Di saat kita harus membuat keputusan, beranilah berkorban dan mengambil resiko untuk memperjuangkan impianmu. Tapi tentunya kita juga harus membuat perencanaan yang matang.

 

5. Membesarkan bisnis daripada mengejar keuntungan

Banyak perusahaan rintisan yang baru berdiri lebih mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya daripada mengembangkan skala bisnisnya. Akibatnya mereka kehilangan pelanggan karena hanya mencari keuntungan.

Pebisnis yang lebih mengutamakan pembesaran skala bisnis seperti seseorang yang terapung di samudra luas. Pemimpin yang seperti itu punya 2 kemungkinan. Mati kehausan atau bisa bertahan. Hanya mengejar keuntungan di awal bisnis sama seperti meminum air laut. Seperti kita tahu, air laut yang asin tidak akan bisa menghilangkan dahaga. Pebisnis harus bertahan sampai hujan turun.

 

6. Pandai membaca keadaan untuk mencari potensi pasar

Suatu hari lingkungan di sekitar café tempat Soe Dal Mi bekerja ramai dipadati orang. Ternyata sebuah idol grup akan mengadakan konser jalanan di situ. Alih-alih mengikuti saran rekan kerjanya untuk bersantai dan bekerja setelah konser dimulai, Dal Mi justru membaca keadaan itu sebagai sebuah potensi pasar yang sangat besar.

Para penggemar yang jumlahnya ratusan itu tentu akan kehausan karena berada di luar ruangan yang cuacanya cukup panas. Artinya kemungkinan terjadinya penjualan minuman di hari itu sangatlah besar. Dia pun jadi lebih bersemangat untuk bekerja dan memecahkan rekor penjualan.

 

7. Memahami karakter market untuk meningkatkan penjualan

Hal selanjutnya yang Dal Mi lakukan adalah memahami karakter market yang sedang dihadapinya. Banyaknya orang membuat suasana di café menjadi sedikit tidak terkendali karena semua ingin segera dilayani. Dal Mi pun memutarkan lagu-lagu idol grup tersebut sepanjang hari untuk menenangkan para penggemar sehingga keadaan kembali kondusif dan terjadi penjualan yang sangat tinggi dan bahkan merupakan rekor penjualan tertinggi sejak dibuka.

 

8. Mengecek latar belakang investor

Siapa yang tidak tergiur jika ada investor yang menjanjikan akan memberikan investasi? Tapi sebagai pebisnis tentunya harus sangat hati-hati dan mengecek dengan seksama latar belakang investor. Kita harus pastikan bahwa mereka betul investor dan terpercaya. Jangan sampai kita dibodohi oleh oknum yang mengaku sebagai investor tapi ternyata hanya ingin mencuri ide dan teknologi bisnis kita.

 

9. CEO/ Pimpinan/ Leader harus paham tren terkini

Salah satu adegan pemilihan CEO yang diadakan oleh Sand Box adalah dengan cara memberikan sebuah kata dan peserta harus memberikan 5 kata kunci perusahaan rintisan yang berhubungan dengan kata tersebut. Terlihat mudah, tapi hanya orang-orang yang sangat memahami tren terkini yang bisa mengaitkan sebuah kata dengan kata kunci perusahaan rintisan.

Seorang CEO/ Pimpinan/ Leader haruslah orang sangat sangat memahami tren terkini. Bukan hanya sekadar tahu tren, tapi memahaminya. Dengan begitu CEO/ Pemimpin/ Leader bisa menciptakan produk/ jasa yang bisa diterima dan digunakan oleh masyarakat.

 

10. Menggunakan sumber daya data untuk model bisnis inovatif tapi juga realistis

Sebuah data bisa jadi sesuatu yang tak bermakna dan hanya remahan roti di mata sebagian orang. Tapi di tangan pebisnis, data bisa jadi harta karun yang melahirkan model bisnis inovatif dan bernilai tinggi.

Seperti contoh dalam drama Startup ini. Data tulisan tangan diolah oleh Tim Dal Mi sehingga lahirlah teknologi untuk membedakan tulisan tangan yang asli dan palsu. Di Tim In Jae (Kakak Soe Dal Mi) juga menggunakan data yang sama. Data tulisan tangan itu mereka olah menjadi teknologi yang memampukan setiap orang membuat font sendiri berdasarkan tulisan tangannya. Dan sekadar informasi, menggunakan font sembarangan untuk hal komersil merupakan pelanggaran hak cipta dan kita bisa dituntut.

Kita tahu bahwa mengumpulkan database sebanyak-banyaknya akan sangat bermanfaat untuk bisnis kita. Tapi sebagian hanya menggunakan database untuk menjadikan mereka sebagai target market yang akan kita tawari produk/ jasa. Padahal kita juga bisa menggunakan sumber daya data untuk menciptakan teknologi/ model bisnis baru yang inovatif tapi tentunya tetap realistis untuk dapat dijalankan.

 

11. CEO/ Pimpinan/ Leader harus bisa mengambil keputusan

Dalam sebuah perusahaan, permasalahan sudah pasti selalu ada. Ada yang bisa diprediksi ada pula yang sama sekali tak terduga. Seseorang yang menjadi CEO haruslah orang yang bisa mengambil keputusan. Pasti ada saja yang mengumpat dan tidak puas dengan keputusan pemimpin. Tapi tugas pemimpin bukan menyenangkan semua pihak, melainkan mengambil keputusan terbaik untuk kemajuan perusahaan.

Dalam mengambil keputusan, pemimpin haruslah bersikap professional. Tidak boleh merasa tidak enak karena kerabat atau sahabat. Keputusan haruslah yang terbaik bagi perusahaan.

 

12. Saham mayoritas harus dipegang orang yang paling diperlukan dalam perusahaan

Kepemimpinan Soe Dal Mi diuji pertama kali dalam masalah pembagian saham. Awalnya mereka membagi saham hampir sama besar. Tapi Sang Mentor, Han Ji Pyeong mengatakan bahwa tidak akan ada orang bodoh yang mau berinvestasi dengan kepemilikan saham seperti itu. Karena pembagian itu akan menyulitkan CEO.

Kekuatan terbesar CEO adalah dari sahamnya. Pada awal pendirian perusahaan rintisan, semua harus mendukung CEO sepenuhnya agar perusahaan bisa berjalan dan berkembang.

Lalu siapa yang paling berhak memiliki saham mayoritas?

Dia adalah seseorang yang paling diperlukan dalam perusahaan, yang jika tidak ada orang itu, maka perusahaan tidak bisa berjalan.

Saham mayoritas dimiliki oleh satu orang dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan di belakang, misal rekan bisnis mengkhianatimu dan bekerja sama dengan investor lalu menjual perusahaan. Itu dapat membuat posisi CEO lemah atau malah disingkirkan.

 

13. Setiap pebisnis harus memiliki Mentor

Dalam drama ini banyak sekali digambarkan bagaimana pentingnya memiliki seorang mentor dalam berbisnis. Cerdas saja tidak cukup. Memiliki mentor berarti kamu punya cahaya yang akan membantu perjalanan bisnismu. Bagaimanapun, mentor adalah seseorang yang sudah terjun langsung dan mengalami banyak hal dalam berbisnis. Pengalaman mereka akan membantu kita membuat keputusan dan mengarahkan agar kita tidak salah langkah.

 

Sedikitnya 13 pelajaran di atas yang bisa kita dapatkan dari drama korea Startup. Tapi bisa jadi akan bertambah karena ketika tulisan ini dibuat, drama ini baru saja menayangkan 8 episode.

Untuk saya pribadi, menonton drama ini menambah insight dan ide-ide baru. Jadi drama ini sangat recommended sekali ditonton untuk kamu yang tertarik atau bahkan sedang menekuni dunia bisnis. Semoga kamu jadi lebih termotivasi dan terinspirasi.

MOVIE/DRAMA REVIEW
Bisnis Drakor Drakor Startup Drama Korea Review Startup
24

Ratu Kemala

Navigasi Artikel

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

PROFILE

Ratu Kemala
Ratu Kemala

Halo, aku Ratu Kemala. Tim WrC, Womanpreneur, Penulis. Senang membaca, dan nonton drakor. Blog ini berisi review, refleksi diri, pandangan, dsb.
Email: ratu.kemala.dewi@gmail.com

Pos-pos Terbaru

  • Pemantik dalam Kehidupan Saya
  • 13 Pelajaran Bisnis dari Drama Korea Startup
  • Reply 1988. Cinta, Keluarga, Persahabatan. Benarkah Salah Satu Drakor Terbaik Sepanjang Masa?
  • Di Balik Tirai Aroma Karsa: Menghidu Dapur Kreatif Dee Lestari
  • Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadan Bersama WrC

Arsip

  • Desember 2020
  • November 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Februari 2019
  • Juli 2018
  • Mei 2018
  • September 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017

MEMBER OF

Januari 2021
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Des    
Disarankan untuk Anda...

Review Drama Korea : DEFENDANT (피고인) 2017

oleh Ratu Kemala
Disarankan untuk Anda...

Review Drama Korea : TUNNEL ( 터널 ) 2017

oleh Ratu Kemala
Disarankan untuk Anda...

Review Drama Korea : SIGNAL (시그널) 2016

oleh Ratu Kemala

24 Komentars

  1. Hastin Pratiwi
    November 10, 2020 pukul 4:47 pm
    Balas

    Wow.. lengkap sekali ulasannya, mbak. Aku tertarik dengan poin nomor 3 bahwa investasi tidak hanya dalam bentuk harta kekayaan saja, tetapi juga bisa dalam bentuk ilmu, buku, dan yg berhubungan dengan leher ke atas lainnya.
    Meski sekarang aku bukan penggemar drakor lagi, tp tak dimungkiri bahwa cerita dalam drakor memang berisi dan banyak mengandung pesan moral bagi penikmatnya.

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:50 am
      Balas

      Iya Mbak Hastin.
      Investasi menurut saya banyak sekali bentuknya. Belajar dan berjejaring juga merupakan investasi besar serta cukup mudah dilakukan

  2. Ella Fitria
    November 11, 2020 pukul 1:29 am
    Balas

    weew keren sekali perjalanan bisnisnya ya mbak, jadi pengen nonton fimnya. beberapa kali temen kerjaku juga bahas drama korea Startup ini, cuma ku belum sempat nonton. bagus ih 13 perjalanan bisnis yang bisa kita terapkan 🙂

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:49 am
      Balas

      Iya Mbak Ella. Bagus deh dramanya. Banyak ilmu bisnisnya hehe

  3. Happy Dyah
    November 11, 2020 pukul 2:37 am
    Balas

    anakku juga nonton ini. cerita ke aku kalo itu cerita tentang bisnis. pernah nonton bersama tapi hanya sebentar. tontonan yang bagus untuk membuka insight

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:49 am
      Balas

      Anaknya usia berapa Mbak Dyah?
      Sedang bisnis juga kah?

  4. estelita zainal
    November 11, 2020 pukul 3:43 am
    Balas

    Ternyata banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari menonton drakor, ya. Saya jadi kepingin juga nonton film start up ini. Saya juga kagum pada kemampuan Mbak Ratu Kemala untuk menganalisa sisi bisnis dari film ini sampai begitu lengkap dan detail. Saya belum pernah nonton drakor tapi film start up ini rasanya wajib ditonton.

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:49 am
      Balas

      Terima kasih Mbak Estel.

      Yup, banyak juga drakor bermutu yang penuh gizi dan pelajaran hehe

  5. Lailianayla
    November 11, 2020 pukul 8:23 am
    Balas

    Waaaww lengkap sekali mbk ulasannya

    Setuju sekali ma kalimat kamu hanya akan menemui apa yang kamu cari.
    Karena karya apapun itu pasti da pelajran dibaliknya.

    Sayang sy bkn pecinta drakor
    Cm kenal ma abang Lee

    Mkasih sdh mau menuliskan 13 pelajaran ini ya mbak

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:48 am
      Balas

      Abang Lee Min Hoo emang hartes ngetop banget wkwkwk

      Kembali kasih Mbak Lia

  6. Mega marlina
    November 11, 2020 pukul 11:43 am
    Balas

    Wah ternyata film korea gak selamanya melulu soal romantisme ya … Lengkap sekali ulasannya mb terutama pelajaran penting soal bisnisnya. Keren

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:42 am
      Balas

      Iyas Mbak Mega.
      Banyak macam temanya. Tinggal kita cari yang paling sesuai sama minat kita. hehe
      Hatur nuhun

  7. Yustrini
    November 11, 2020 pukul 2:36 pm
    Balas

    Wow banyak sekali pesan yang bisa ditangkap dari drama korea. Sebenarnya yang disukai dari drama Korea itu pasti ada makna yang tersembunyi di balik ceritanya dan ceritanya nggak gitu-gitu aja.

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:41 am
      Balas

      Betul banget Mbak Yustrini. Harus diakui kalo cerita drakor tuh kaya banget. Temanya banyak dan sangat menarik juga berkualitas

  8. Nazlah Hasni
    November 12, 2020 pukul 3:38 pm
    Balas

    Ini drakor baru berarti ya , Mbak? Temanya beda dari yang biasanya, ya. Perlu dibintangin nih, Startup. Aku dulu pernah tidak bisa move on dari full house dan DOT, tapi untunglah akhirnya bisa.

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:41 am
      Balas

      Iya Mbak Nazlah. Masih on going.
      Seru deh drakornya. Banyak pelajaran bisnisnya.
      Yup, saya suka temanya jadi saya tonton, dan ternyata bagus.

      Full house dan DOTS saya juga udah nonton hehe

  9. Shafira Adlina
    November 14, 2020 pukul 1:59 pm
    Balas

    Aku tim Dosan dan dalmi wkwk. Aku juga seneng bgt nonton drama ini disuguhi sama cinematography nya ciamik bgt dan oekajaran investasinya banyak

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:39 am
      Balas

      Selamat Mbak Shafira. Tim Dosan Dalmi pasti bersatu wkwkwk
      Aku suka karakternya Han Ji Pyeong

  10. Rahma Ayu
    November 15, 2020 pukul 1:50 am
    Balas

    Baru tau judulnya dari temen. Ehh ternyata isinya bagus bangeeeettt buay belajar bisnis. Baru tau dan segera pingin nonton. Karena selama ini yang dipikirku selama ini, drama korea hanya melulu soal percintaan saja. Dan sempat di ejek sama adikku kalau lagi nontom drakor itu dibilanh bucin, eheee

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 5:38 am
      Balas

      Hihihi emang kesannya kalo drakor tuh cinta-cintaan mulu yah
      padahal banyak banget yg temanya bagus dan menambah wawsan
      saya suka tema kedokteran, detektif, yg mengulas sebuah profesi macam startup ini.
      recommended banget pokoknya buat belajar bisnis

  11. Andina
    November 15, 2020 pukul 7:24 am
    Balas

    Banyak yang bahas soal drakor ini. Kalau lihat ceritanya kayanya seru ya

    1. Ratu Kemala
      November 15, 2020 pukul 8:23 am
      Balas

      Seru banget Mbak Andina. Apalagi banyak pelajaran bisnisnya

  12. www.derisafriani.com
    November 15, 2020 pukul 9:36 am
    Balas

    Salah satu yang bikin aku suka ngedrakor ya ini. Ada saja pelajaran yang bisa diambil dari jalan ceritanya. Gak tema abal-abal. Apa lagi kalau tentang perbukuan. Ya ampun, rasanya manggut-manggut sepanjang nonton. Bener semua deh pesannya.

  13. Irena Faisal
    Desember 29, 2020 pukul 1:22 am
    Balas

    Kereeen mbak ulasannya, dan benar semua pelajaran bisnis dari drama Start Up ini ☺️

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Hak Cipta2021 Ratu Kemala Dewi. Hak Cipta Dilindungi.The Ultralight | Dikembangkan Oleh Rara Theme.Ditenagai oleh WordPress.